Sukses

126 Rusun Dapat Bantuan Sarana, Prasarana, hingga Mebel dari Kementerian PUPR

Ditetapkan 126 penerima bantuan rusun mendapat bantuan yang terdiri dari bangunan rumah susun beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dan mebel.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan menyelenggarakan seremonial Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerjasama tentang Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Audotirum Kementerian PUPR, Jumat (9/12/2022).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah mengatakan, perjanjian kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bentuk dukungan penyelenggaraan bantuan pembangunan rumah susun agar tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasi.

"Kami berharap setelah pembangunan selesai, rumah susun dapat segera terhuni dan dimanfaatkan oleh masing-masing penerima bantuan agar bangunan tetap laik fungsi sebagaimana mestinya dan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama,” kata Sekjen Zainal Fatah.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 579/KPTS/M/2022 telah ditetapkan 126 penerima bantuan rusun. Terdiri dari 12 rusun pemerintah daerah, 21 rusun kementerian/lembaga, 29 rusun Perguruan Tinggi, dan 64 rusun untuk Lembaga Pendidikan Keagamaan berasrama. Bantuan yang diberikan terdiri dari bangunan rumah susun beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dan mebel.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rusun merupakan bagian dari percepatan Program Sejuta Rumah dengan target capaian pada 2020-2024 sebesar 51.340 unit rumah susun. Termasuk rusun dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Pada TA 2022 telah tercapai 4.055 unit terdiri rusun Lembaga Pendidikan Keagamaan berasrama 934 unit (23 persen), rusun mahasiswa 1.039 unit (25 persen), rusun ASN/TNI/Polri 839 unit (20 persen), dan rusun MBR/pekerja 1.287 unit (32 persen).

“Sekali lagi saya berpesan, sebagaimana pesan Bapak Presiden RI, saya harap setelah nanti dibangunnya rumah susun tersebut beserta dengan kelengkapannya, dapat dijaga, dimanfaatkan dan dikelola dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuan pemanfatannya, jangan sampai ada perubahan fungsi karena ini bangunan negara,” kata Iwan Suprijanto.

 

2 dari 4 halaman

Listrik oleh PLN

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kementerian PUPR dengan PT PLN (Persero) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dalam Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Rumah Khusus.

Iwan Suprijanto menuturkan, pada tahun ini sudah terjalin komitmen bersama dengan PT PLN untuk memastikan rumah susun maupun rumah khusus yang telah terbangun akan dipasok daya listrik.

Untuk rusun yang tengah dalam proses pembangunan, juga sudah dikoordinasikan daftarnya. Termasuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dan lokasi lain pembangunan rusun di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

"Kita akan melakukan sinkronisasi terhadap rencana pembangunan, baik rumah susun atau rumah khusus yang berada di seluruh Indonesia untuk juga dikoordinasikan dengan PT PLN. Sehingga PT PLN juga menyiapkan rencana pengembangan jaringan, karena ini juga berhubungan dengan kuota PLN di masing-masing regional," tandas Iwan Suprijanto.

3 dari 4 halaman

Kementerian PUPR Serah Terima Rusun ASN BSSN Ragunan

Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa 1 dan Satker Penyediaan Perumahan Provinsi DKI Jakarta meresmikan Rumah Susun (Rusun) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022).

Acara peresmian ini dihadiri oleh Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah; Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian; Wakil Kepala BSSN, Sutanto dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa 1, Firsta Ismet.

Selain itu, hadir juga Direktur Rumah Susun Kementerian PUPR, Aswin Gradianto Sukahar; Kepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi DKI Jakarta, Ridwan Dibya Sudharta; Kepala Pusat Data, Informasi dan Teknologi Kementerian PUPR Nazib Faisal dan beberapa pejabat teras dari Kementerian PUPR maupun BSSN.

Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah dalam sambutannya mengatakan pembangunan dan peresmian rusun ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk kelancaran operasional dan kinerja birokrasi pemerintahan.

“Pembangunan perumahan nasional sudah diamanatkan dalam RPJMN 2022-2024, arah pembangunan perumahan kita ditargetkan pada peningkatan akses masyarakat pada perumahan yang layak, aman dan terjangkau untuk mewujudkan kota layak huni dan inklusif salah satunya melalui pembangunan rusun ini,” kata Sekjen Zainal, dikutip Minggu (4/12/2022).

Lebih lanjut, pembangunan rusun ASN ini kata Zainal dijalankan pada tahun anggaran 2021 dan 2022 yang memiliki tingkat bangunan mencapai tiga lantai terdiri dari 50 unit kamar, dengan 48 kamar standard dan 2 kamar bagi difabel yang keseluruhan unitnya bisa menampung 100 orang.

“Kementerian PUPR memastikan mereka-mereka yang bekerja akan disediakan perumahan perumahan, tidak untuk dimiliki, tapi untuk ditinggali, dikelola oleh BSSN atau kantor-kantor kementerian atau lembaga lain yang mengelolanya. Khusus Rusun ini akan dikelola oleh BSSN,” ujarnya

 

4 dari 4 halaman

Kolaborasi

Kementerian PUPR, kata Zainal, sangat bangga bisa berkolaborasi antar kementerian dan lembaga pemerintah ikut membantu ASN BSSN yang masih lajang untuk dapat tinggal secara nyaman di Rusun BSSN ini agar tetap produktif dan semangat dalam bekerja, terlebih lagi mereka memiliki tanggung jawab untuk bekerja 24 jam secara bergantian.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas pembangunan Rusun ASN BSSN karena sangat membantu menunjang produktivitas kinerja para ASN di bawah naungannya.

“Sebagai lembaga negara yang melakukan pengamanan siber negara, tentu ASN kami harus bekerja memonitor ruang siber nasional selama 24 jam. Tentunya, ASN kami butuh tempat istirahat yang dekat, terjangkau, nyaman sehingga membuat efisiensi dalam bekerja, karena kebutuhan kinerja kami yang sangat cepat dan tinggi,” ujar Hinsa